Mana Lebih Tepat untuk Anak, Susu Sapi atau Susu Kedelai?
jpnn.com - Para ahli dan organisasi kesehatan merekomendasikan pemberian ASI kepada anak selama enam bulan pertama, dan bisa dilanjutkan hingga anak berusia dua tahun atau lebih.
Bagi anak yang sudah berhenti minum ASI, biasanya orang tua akan memberikan susu sapi atau susu kedelai sebagai gantinya.
Terkadang sebagai orang tua, Anda mungkin bingung dengan banyaknya produk susuyang tersedia di pasaran. Tapi, susu untuk anak seperti apakah yang lebih tepat diberikan untuk si kecil? Biasanya, para orang tua kerap merasa bimbang antara memilih susu sapi atau susu kedelai.
Pilih susu sapi atau susu kedelai?
Di masa lalu, pilihan susu untuk anak tidak terlalu banyak, sehingga susu sapi menjadi salah satu pilihan populer. Susu formula yang banyak dikonsumsi di masa sekarang pun berbahan dasar susu sapi. Karena itu, tak heran susu sapi masih sering kali diberikan pada anak hingga saat ini.
Meski begitu, kini susu kedelai tengah menjadi produk susu yang dilirik para orang tua. Bila dilihat dari bahannya, kedelai merupakan salah jenis kacang yang biasa dikonsumsi sehari-hari, misalnya saja dalam bentuk tahu atau tempe. Jika dihancurkan, kacang ini dapat menghasilkan susu kedelai.
Saat ini, susu kedelai dipilih sebagai asupan alternatif bagi anak-anak yang memiliki alergi susu sapi. Namun, konsumsinya juga perlu diperhatikan. Karena diperkirakan setengah dari anak dengan alergi susu sapi juga bisa bereaksi terhadap susu kedelai.
Susu sapi mengandung berbagai nutrisi. Umumnya, dalam satu cangkir susu sapi terkandung 146 kalori dengan kandungan protein 8 g, lemak 8 g (biasanya lemak jenuh), dan karbohidrat 13 g. Susu sapi tidak mengandung zat besi.