Mana yang Lebih Cepat, Latihan Kardio atau Angkat Beban?
jpnn.com - Bagi Anda yang ingin menjalani program menurunkan berat badan, banyak olahraga yang dapat dijadikan pilihan, di antaranya adalah latihan kardio dan angkat beban. Namun, olahraga manakah yang lebih cepat membakar kalori?
Banyak orang yang menjalani program olahraga dengan mendatangi fasilitas kebugaran seperti gym, yang erat citranya dengan latihan beban. Namun, selain fasilitas angkat beban, alat-alat untuk mendukung latihan kardio seperti sepeda statis, ellyptical, dan treadmill juga tersedia.
Terkadang, dari begitu banyaknya alat yang ada, belum banyak orang yang mengetahui, mana yang lebih bermanfaat untuk program menurunkan berat badan.
Latihan kardio vs angkat beban
Latihan kardio mendapat namanya dari istilah medis “kardiovaskular” yang artinya adalah sistem jantung dan pembuluh. Latihan yang bersifat kardio bertujuan untuk memaksimalkan fungsi jantung dan pembuluh, agar dapat memompa dan mengedarkan darah ke seluruh tubuh secara lebih efisien. Contoh latihan kardio adalah berlari, joging, bersepeda, dan berenang, meski banyak sebenarnya alternatif latihan kardio lainnya.
Banyaknya kalori yang dibakar saat melakukan latihan kardio juga tergantung pada ukuran tubuh dan intensitas olahraga yang dilakukan. Semakin tinggi intensitas latihan atau semakin lama durasinya, tentu akan semakin banyak kalori yang dibakar. Hal ini berlaku baik pada latihan kardio maupun latihan angkat beban
Sebagai contoh, Jika Anda memiliki berat 75 kg dan melakukan olahraga joging selama 30 menit pada kecepatan sedang, Anda dapat membakar kurang lebih 250 kalori. Pada orang dengan berat badan yang sama jika dia berlari lebih cepat hingga 10 km/jam dapat membakar hingga 370 kalori dalam 30 menit.
Berbeda lagi dengan latihan angkat beban, di mana dengan durasi latihan yang sama, Anda mungkin hanya akan membakar 150-250 kalori.