Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mangara, Mantan Sopir Taksi yang Menjadi Loyalis Megawati Sejati

Jumat, 03 Juni 2016 – 13:01 WIB
Mangara, Mantan Sopir Taksi yang Menjadi Loyalis Megawati Sejati - JPNN.COM
Mangara Siahaan. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Kepergian politikus PDI Perjuangan, Mangara Siahaan, Jumat (3/6) dini hari meninggalkan duka mendalam bagi orang-orang yang mengenalnya. Mangara memang memiliki pergaulan luas karena punya latar belakang beragam sebelum mencemplungkan diri ke politik.

Berdasarkan penuturan wartawan senior Andus Simbolon, sosok Mangara dikenal sebagai orang baik, sederhana dan rajin saat masih menjadi anggota DPR. “Beliau selalu memerhatikan pegawai yang kesulitan, tidak segan-segan membantu,” kata Andus.

Namun, catatan Andus soal Mangara tidak hanya itu. Sebab, politikus kelahiran Pematang Siantar, 19 April 1947 itu juga dikenal sebagai loyalis Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang sejati.

Meski sudah menjadi anggota DPR tahun 1999, Mangara tanpa segan dan sungkan tetap bertindak seperti satgas PDIP ketika Megawati hendak tampil di podium untuk acara partai. Bahkan ketika Megawati sudah menjadi presiden.

“Dia sering mendahului protokol istana dan Paspampres dalam mengamankan podium atau mikrofon yang akan digunakan Megawati. Dia begitu hormat dan bahkan sayang kepada Bu Mega. Demikian pula, Bu Mega juga sayang ke Mangara,” ujar Andus yang punya banyak pengalaman meliput kegiatan Megawati sejak masih memimpin PDI di era Orde baru.

Andus lantas menceritakan ketika Megawati mengajak Mangara bertemu dengan tokoh-tokoh PNI di rumah Ny Supeni di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada 1993. Kala itu Megawati memang sudah disebut-sebut bakal menjadi ketua PDI.  “Ibu Mega diantar dan ditemani Mangara, bukan yang lain,” kenang Andus.

Sosok Mangara juga punya pergaulan luas. Dalam catatan Andus, kiprah Mangara tidak hanya sebagai bintang film.

“Bang Mangara pernah menjadi wartawan, sopir taksi, bahkan asisten pelatih tinju di di Sasana Garuda Jaya milik Rio Tambunanan. Hingga akhirnya masuk PDI dan menjadi pengurus partai sampai era PDI Perjuangan,” kata Andus.

JAKARTA - Kepergian politikus PDI Perjuangan, Mangara Siahaan, Jumat (3/6) dini hari meninggalkan duka mendalam bagi orang-orang yang mengenalnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News