Mangrove Pantaibahagia Tersisa 10 Hektar
jpnn.com - CIKARANG PUSAT – Kian hari, hutan mangrove di Muaragembong makin menyusut. Berdasarkan data Lembaga Kajian Advokasi dan Informasi Lingkungan Hidup (Elkail) hutan mangrove di pesisir Kecamatan Muaragembong, tinggal sepuluh hektar. Ini disebabkan pembalakan liar yang dilakukan masyarakat dan pihak swasta.
Ketua Elkail, Ridwan Arifin mengatakan, kondisi pesisir Muaragembong semakin memprihatinkan. Catatannya, sudah 72 kilometer hutan mangrove yang tergerus.
’’Di desa Pantaibahagia, RT 02/06 Kampung Muarabendera saat ini tengah terjadi pembalakan hutan mangrove oleh para investor untuk dibuat tambak ikan maupun kawasan wisata,” papar Ridwan.
Jika dilihat dari foto satelit, kata Ridwan, bisa terlibat bagaimana hutan mangrove Muaragembong semakin parah. Kata dia, jika kondisi ini dibiarkan, maka sepertiga wilayah Muaragembong akan hilang.
’’Selama ini pemerintah daerah maupun pemerintah pusat kurang memperhatikan konservasi alam di Kecamatan Muaragembong. Padahal di samping terdapat hutan mangrove, di sana juga terdapat habitat hewan endemik yakni lutung jawa yang populasinya sudah semakin sedikit,” kata lelaki asal Karangasih ini.
Kata Ridwan, pemerintah harus segera ambil langkah konservasi agar pembalakan liar bisa diantisipasi. ’’Mesti dilakukan sejak sekarang untuk pelestarian mangrove di Muaragembong. Dan memberikan sanksi kepada pelaku yang melakukan pembalakan liar,” pungkasnya. (sam)