Mangsa Makin Sedikit, Ular Piton Teror Warga Bontang
Menurut dia, ekosistem yang dihuni ular tersebut kemungkinan sudah tidak seimbang karena siklus rantai makanan yang terputus.
Tidak hanya di TNK, tetapi juga di hutan lindung, ruang terbuka hijau (RTH), maupun di tempat-tempat yang sebelumnya merupakan kantong-kantong makanan bagi ular.
“Namun, wilayah TNK di Bontang ini sebagian besar adalah hutan mangrove. Sementara kita ketahui bersama, saat ini banyak hutan lindung dan RTH yang justru dialihfungsikan menjadi permukiman warga. Sehingga fungsi utamanya hilang,” ujar Nur.
Nur menambahkan, ular piton muncul karena habitatnya sudah dirusak atau dialihfungsikan oleh manusia untuk kepentingan pribadi.
Misalnya, untuk bangunan maupun aktivitas lainnya. Alhasil, ular-ular tersebut tak memiliki tempat tinggal lagi.
“Jadi, sebenarnya bukan ular itu yang muncul ke warga. Namun, bisa jadi di situ tempat awal mulanya dia hidup. Karena tidak mendapatkan makanan, akhirnya ular tadi mencari hingga ke permukiman warga,” jelas Nur. (bbg/ak/ver)