Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Manisnya Senyum Febri Pertiwi Tak Semanis Perjuangannya Meraih Prestasi

Rabu, 09 Oktober 2019 – 11:08 WIB
Manisnya Senyum Febri Pertiwi Tak Semanis Perjuangannya Meraih Prestasi - JPNN.COM
Mahasiswi UPI YPTK Padang Febri Pertiwi. Foto: Antara/istimewa

jpnn.com, PADANG - Febri Pertiwi terpilih mewakili Sumatera Barat mengikuti kegiatan Jambore Pemuda Indonesia (JPI) di Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara yang akan digelar pada 31 Oktober-6 November 2019.

Febri merupakan mahasiswi Universitas Putra Indonesia (UPI) YPTK Padang. “Saya ikut seleksi dulu di Kabupaten Solok tentang pengetahuan mengenai pemuda, organisasi kepemudaan, pengetahuan umum, dan tes bakat minat. Seleksinya cukup ketat, alhamdulillah saya terpilih mewakili Sumbar," kata Febri di Padang, Rabu (9/10).

JPI merupakan pertemuan akbar pemuda-pemudi terbaik Indonesia dalam agenda tahunan yang dilaksanakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora RI) untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober.

Mahasiwi semester I jurusan akuntansi ini berhasil mengikuti serangkaian seleksi yang dilakukan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupetan Solok.

Setelah terpilih di Kabupaten Solok, ia harus ikut seleksi lagi di tingkat provinsi bersaing dari perwakilan pemuda-pemudi terbaik se-Sumatera Barat.

“Seleksi di tingkat propinsi jauh lebih sulit dibanding saat seleksi tingkat kabupaten. Jurinya cukup banyak. Yang diseleksi pengetahuan umum, bakat dan minat, tes psikologi, kewirausahaan dan kepemudaan,” katanya.

“Saya bersyukur akhirnya bisa terpilih menjadi delegasi Sumbar mengikuti JPI ini. Saya akan terus mengukir prestasi terbaik untuk saya persembahkan bagi kampus, daerah, dan utamanya bagi keluarga,” katanya.

Perjuangan Febri mengejar dan meraih prestasi memang tak semanis senyumnya. Febri terlahir dari keluarga yang kurang mampu. Sejak kelas 6 SD ayahnya meninggal. Ibunya sudah berusia lebih 60 tahun dalam kondisi yang juga sering sakit. Tinggal di Rumah Gadang yang mengalami banyak kerusakan. Namun, kondisi itu tidak menghalangi untuk berprestasi dalam berbagai bidang.

Sejak kelas 6 SD, Febri Pertiwi ditinggal ayahnya yang wafat. Ibunya juga sering sakit. Tinggal di Rumah Gadang yang mengalami banyak kerusakan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News