Mantan KaBIN Ingatkan WNI Keturunan Tak Umbar Provokasi Berpotensi Kudeta
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono meminta warga negara Indonesia (WNI) keturunan tidak menebar provokasi kepada masyarakat terkait Pemilu 2019 ini. Guru besar ilmu intelijen itu mengatakan, ada golongan WNI keturunan yang akhir-akhir ini kerap melontarkan pendapat yang bisa memecah belah bangsa.
"Sebagai elite yang dihormati oleh masyarakat kita, cobalah mengendalikan diri jangan menjadi provokator. Jangan memprovokasi rakyat yang kami tahu paternalistis sehingga apa kata orang yang dia kagumi, itu mengikut saja dan bisa tersesat," kata Hendro di Gedung Lemhanas RI, Jakarta Pusat, Senin (6/5).
Hendro mendatangi Lemhanas untuk mendiskusikan isu tersebut. Tokoh kelahiran 7 Mei 1945 di Yogyakarta itu menemui Gubernur Lemhanas Letjen (Purn) Agus Widjojo. Baca juga: Ketahuilah, Kakek Buyut AM Hendropriyono adalah...
Menurut Hendro, isu tersebut sudah menjadi masalah bagi stabilitas keamanan sebab rakyat merasa gelisah dan khawatir. "Saya minta perlu ada langkah-langkah yang serius tentang perkiraan ke depan," kata mantan ketua umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) itu.
Hendro mengaku tak rela jika Indonesia terpecah belah oleh ulah golongan tertentu. Karena itu dia merasa perlu bersuara untuk mengingatkan pihak-pihak yang menebar provokasi.
"Bukan saya bernuansa SARA, punya sentimen, tidak. Saudara saya, mertuanya Surya Paloh itu kan orang Arab. Jadi bukan SARA,” tegasnya.
Baca juga: Komentar Suhu Intelijen soal Surat Suara Pemilu 2019 Tercoblos di Selangor
Hendro menilai provokasi itu akan merusak disiplin sosial karena masyarakat menjadi anarkistis. Selain itu, Hendro juga melihat potensi kudeta di balik provokasi itu.