Mantan KSAU Soroti Disiplin Penerbangan di Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udaran (KSAU) Marsekal (Purn) Chappy Hakim menyoroti masalah disiplin penerbangan di Indonesia. Menurut dia, hal penting dalam penerbangan adalah ketepatan waktu karena bisa berdampak pada masalah yang terkait dengan keselamatan.
Chappy mengatakan, pertumbuhan penumpang yang begitu tinggi, berdampak pada tingginya traffic penerbangan. Imbasnya, antrean take off maupun landing juga menjadi padat.
Menurut Chappy, jadwal penerbangan yang sudah ditetapkan secara rigid oleh air traffic controller (ATC) bandara bisa terkena imbas ketika ada keterlambatan atau delayed. "Akibat ini kita bisa melihat sehari-hari dari komplain para penumpang yang mengeluhkan tentang delayed ," kata Chappy dalam diskusi Awan Hitam Penerbangan Kita di Cikini, Jakarta, Sabtu (3/11).
KSAU di era Presiden Megawati Soekarnoputri itu menambahkan, delayed dalam penerbangan merupakan hal biasa. Namun, ujar Chappy, delayed harus dikelola.
"Di situlah peran management airport, airlines dan ATC. Semua punya porsi tanggung jawab untuk on time performance," ungkap Chappy.
Mantan tentara kelahiran Yogyakarta, 17 Desember 1947 itu menambahkan, publik sudah sering mendengar keterlambatan penerbangan yang menimbulkan suasana kaos di bandar udara. Menurut dia, hal itu bisa terjadi petugas maskapai tidak memberikan penjelasan tentang penyebab delayed.
Bahkan, kata dia, kadang-kadang petugasnya kabur. "Itu sebuah cerminan bahwa disiplin tidak terjadi di sana, tidak terbangun," katanya.
Karena itu Chappy menegaskan, dunia penerbangan butuh self discipline dengan kesadaran yang tinggi. Menurut dia, kedisiplinan yang tinggi harus diiringi dengan pengawasan ketat yang terus menerus.