Mantan Napi Kasus Terorisme itu Bertemu dengan Pak Ganjar, Akrab dan Hangat
Menurutnya, ada dua persoalan eks napiter bisa kembali pada masyarakat setelah bertobat. Pertama adalah tingkat penerimaan masyarakat, dan kedua sektor ekonomi.
"Tapi di sini semuanya jalan, saya terima kasih karena masyarakat mau menerima, masyarakat nggak takut dan teman-teman eks napiter ini juga ketika masuk sudah tidak tertutup lagi. Mereka sudah terbuka, yang biasanya melotot, sekarang tertawa bersama," jelasnya.
Di sektor ekonomi, semua harus memberikan dukungan pada mereka eks napiter, agar bisa mandiri. Dan menurut Ganjar, integrasi sosial dengan cara ekonomi adalah cara yang paling baik.
"Saya senang di sini semua masyarakat membantu, ada BNPT juga membantu, Pemda juga karena ini anak-anak saya. Setelah masalah penerimaan masyarakat dan ekonomi selesai, kami harap mereka menjadi juru bicara yang mengedukasi masyarakat agar tidak terjerumus dalam bidang yang sama. Ngebom ndak boleh, bunuh orang nggak boleh apalagi fitnah. Saya mengapresiasi dan pasti akan memberikan dukungan pada program-program ini," pungkasnya.
Sementara itu, Sri Pujimulyo Siswanto mengatakan bahwa inisiasi budidaya lele bersama eks napiter dan masyarakat sekitar dimulai sejak 2019 lalu. Sejak saat itu, kolam lele dengan kapasitas 7.500an ekor itu sudah panen satu kali.
"Panen pertama tidak kami jual, tapi kami bagikan pada masyarakat. Ini mau panen kedua, dan kami berencana membuka kuliner Lele Sawah dengan membangun saung di sekitar lahan ini," kata dia.
Tak hanya untuk mencukupi ekonomi keluarga dan anggota eks napiter lain yang ikut dalam budidaya itu, langkah budidaya lele tersebut dilakukan Sri Puji sebagai metode mendekatkan diri kepada masyarakat. Dengan budidaya lele itu, pergaulan dan interaksinya dengan masyarakat sekitar semakin cair.
"Kalau hanya duduk ngobrol saja tidak akan nyambung. Dengan kegiatan semacam ini, menjadi lebih akrab dengan masyarakat. Suasana jadi cair dan semua saling menerima serta memahami," jelasnya.