MAPAN Gelar Panen Raya Padi, Semua Pedagang Beli Gabah Di Atas HPP
Ketua DPP MSP Bidang Kedaulatan Pangan, Carkaya menambahkan sekitar 17 kecamatan di Indramayu terserang wabah 'wereng' dan virus 'tungo' (klowor). Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap produksi padi yang ditagetkan pemerintah.
"Selain itu juga petani mengalami kerugian. Biasa 1 hektar panen dapat 7 hingga 8 ton, sekarang ini untuk menghasilkan 6 ton saja sudah berat," terangnya.
Menurut Carkaya, fenomena tersebut disebabkan karena meningkatnya intensitas serangan hama wereng. Ini merupakan salah satu penyebabnya adalah lahan yang terus menerus dipacu tanam, tanpa diistirahkan.
"Ini harus menjadi perhatian pemerintah dan pemerintah perlu tinjau ulang program terkait masalah ini," imbuhnya.
Oleh karena itu, Carkaya menenkan agar perlunya lahan diistirahatkan untuk memutus siklus hama, dan itu perlu menjadi pertimbangan pemerintah. Upaya lain yakni, pemerintah juga perlu kembali melaksanakan Sekolah Lapang Pengendali Hama Terpadu (SLPHT) dan Sekolah Lapang Iklim (SL-Iklim) secara masif dan terstruktur.
Hal tersebut bertujuan agar petani lebih bijak dalam menggunakan pestisida, dan memahami kondisi iklim lokal agar petani lebih responsif dalam mencegak dah menghadapi hama dan penyakit.
"Untuk itu, negara memang harus hadir ikut mengurusi persoalan pangan terutama beras. Tidak hanya mengurus aspek hulu. Namun hilirnya pun terkait harga juga sangat penting. Ini penting agar bagaimana petani dapat untung sejahtera, pedagang untung, dan konsumen dapat membeli dengan harga yang pantas," demikian pungkasnya. (adv/jpnn)