Marak Tawuran Antar Remaja Puteri yang Direncanakan di Media Sosial di Queensland
Kepolisian Queensland memperingatkan semakin banyak remaja puteri yang beresiko mengalami luka-luka dan cedera karena terlibat tawuran massal yang direncanakan lewat media sosial. Tawuran ini dilakukan remaja puteri berusia mulai dari 13 tahun.
Kepolisian Queensland mengaku menemukan bukti kalau banyak dari perkelahian yang terjadi di sejumlah kawasan di Queensland telah direncanakan dan disiarkan sebelumnya melalui media sosial.
Polisi Senior dari Kepolisian Queensland, Adrienne Harries, yang ditempatkan di salah satu sekolah di bayside, Brisbane mengatakan ini merupakan masalah yang semakin marak terjadi belakangan ini.
"Saya sudah berkecimpung menangani masalah ini selama 3-4 tahun terakhir dan saya memang melihat adanya peningkatan kasus perkelahian antar remaja puteri yang kemungkinan berusia 13-15 tahun," katanya.
Ia menambahkan polisi telah berbicara pada ribuan remaja puteri setiap tahunnya, berusaha untuk mengkomunikasikan resiko perkelahian semacam ini.
Namun menurutnya rencana menggelar tawuran antar remaja puteri ini kerap disembunyikan dari polisi dan orang tua, dan itu membuat polisi semakin sulit menghentikan kekerasan ini
"Karena banyak terjadi di media sosial, orang tua dan guru dan polisi banyak ketinggalan hal baru apa yang terjadi di platform itu," katanya.