Maraknya Perang Takjil di Bulan Ramadan, Pelajaran Apa yang Bisa Diambil untuk Toleransi?
Meski sadar ada warga non-Muslim yang tidak disenangi karena ikut tren takjil war, keduanya merasa dihargai.
"Dari komentar kita juga bisa baca, orang-orang malah senang kita membantu UMKM," kata Yoren.
"Bahwa Ramadan bisa dirasakan semua agama."
Jeanne mengatakan tren ini mencerminkan toleransi yang "semakin tinggi" di Indonesia.
"Pasti ada lah minoritas yang komentar [buruk], tapi sedikit banget," katanya.
"Mostly [kebanyakan] enggak dinyinyir, disindir, atau dikucilkan."
'Suasana sekarang lebih kondusif'
Menurut Ika Idris, Associate Professor dari Monash University Indonesia, meski ramai di media sosial di tahun ini, perang takjil ini sebenarnya sudah lama.
"Saya melihatnya ini seperti Tahun Baru Imlek, sebenarnya yang nonton barongsai juga banyak Muslim dan umat agama lain yang excited."