Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Marcus/Kevin di Mata Keluarga dan Pelatih

Selasa, 14 Maret 2017 – 08:31 WIB
Marcus/Kevin di Mata Keluarga dan Pelatih - JPNN.COM
Kevin Sanjaya, Herry Iman Pierngadi dan Marcus Fernaldi. Foto: BWF

Potensi Sinyo akhirnya diendus manajemen PB Jaya Raya, Jakarta. Melalui rapat manajemen, akhirnya Sinyo mendapat tawaran untuk berpartner dengan Markis Kido, peraih medali emas Olimpiade 2008 bersama Hendra Setiawan. 

"Sinyo memang punya potensi. Kami menangkap itu. Karena itu, dia kami pasangkan dengan Markis Kido,” ujar Ketua Harian Jaya Raya Imelda Wiguna kepada Jawa Pos.

Benar saja, prestasi Sinyo bersama Markis Kido cukup baik. Bahkan, keduanya sempat mencicipi aroma juara Prancis Open Super Series 2013 dan Indonesia Masters Grand Prix Gold 2014.

Capaian tersebut jelas menjadi bukti dari Sinyo untuk tim pelatih ganda putra pelatnas dan PP PBSI kala itu. Hingga akhirnya panggilan untuk kembali ke Cipayung datang kepada Sinyo pada awal 2015.

Keputusan kembali ke pelatnas itu juga berarti bahwa Sinyo harus menerima kenyataan untuk berpisah dengan Markis Kido. Padahal, saat itu (awal 2015) keduanya masuk top ten ganda putra dunia. Kans untuk bersaing mendapatkan slot di Olimpiade Rio, Brasil, cukup besar buat mereka. Tetapi, Sinyo memutuskan untuk kembali ke pelatnas dan tampil bersama Kevin Sanjaya hingga menjuarai All England 2017 Minggu malam (12/3).

Enam bulan pertama bersama Kevin, Sinyo sempat mengalami paceklik gelar juara. Hingga pada Juli 2015, Kevin/Marcus akhirnya menjuarai Taiwan Masters Grand Prix. Itu merupakan gelar pertama yang dia raih di turnamen resmi BWF. Prestasi keduanya diraih pada Oktober tahun yang sama, kala tampil sebagai runner-up di Taiwan Open. 

Kegelisahan karena gagal meraih gelar sempat membuat Kevin/Marcus nyaris berpisah. Hal itu diakui pelatih ganda putra pelatnas Herry Iman Pierngadi. Kepada Jawa Pos, pria yang menjadi saksi sejarah kehebatan ganda putra Indonesia dari masa ke masa itu mengatakan bahwa Kevin/Marcus sempat galau lantaran tak kunjung meraih gelar. ”Tetapi, saya mencoba memberikan pengertian kepada mereka,” lanjutnya.

Pendekatan personal kepada keduanya membuahkan hasil. Titik balik atau prestasi besar buat Kevin/Marcus muncul sepanjang 2016. Total, empat gelar mereka dapatkan. Terlebih lagi, tiga di antaranya diraih di level superseries.

Kesuksesan Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo meraih juara All England 2017 disambut antusias publik tanah air. Euforia di mana-mana,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close