Mardani HIPMI Dorong Milenial Mau Berbisnis Pertanian di Tengah Ancaman Krisis Global
“Nah inisiatif ini bisa kita kembangkan ke samping karena banyak kebutuhan lainya yang menjadi konsumsi sehari-hari. Misalnya di pemenuhan protein hewani," katanya.
Adapun Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Benny Soetrisno menuturkan, sektor pertanian merupakan basis penting yang secara konkret berhasil menyumbang kontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi nasional. Dia meyakini pertanian menjadi solusi atas krisis akibat pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia.
"Contohnya, dari timur sampai barat kita punya kopi. Cokelat bagus. Sulawesi Selatan produksi utamanya coklat. Selain itu merica di Bangka Belitung jadi suplai dunia. Jadi pertanian kita ini sangat unggul sekali," katanya.
Untuk itu, Benny mendorong para pengusaha memberikan dukungan dan terjun langsung pada bisnis yang bergerak di sektor pertanian. Apalagi, Indonesia memiliki kelebihan komoditi yang tidak dimiliki oleh semua negara.
Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memperkirakan dalam dua tahun ke depan bisnis yang masih bisa berjalan dengan baik adalah sektor agrikultura. "Berdasarkan data yang ada ekspor yang tumbuh selama pandemi Covid 19 hanya sektor pertanian," katanya
Sebagai informasi, neraca dagang pertanian surplus sebesar Rp 55,09 triliun. Dari angka tersebut, komoditas tanaman pangan menyumbang Rp 52,07 triliun, sedangkan hortikultura Rp 11,81 triliun dan peternakan Rp 20 triliun.
Selanjutnya adalah komoditas perkebunan yang menyumbang paling banyak, yakni sebesar Rp 138,76 triliun.Di luar itu masih ada komoditas andalan lainnya.
"Untuk komoditasnya yang menjadi andalan adalah kelapa sawit, karet dan kakao. Kalau ekspor pertanian di tahun 2019 sebesar Rp 400 triliun, ke depan kita harus bisa mencapai Rp 1000 triliun dengan peningkatan 300 persen," tutupnya.(eno/jpnn)