Marilah Adil Dalam Pikiran Bersama Kiai Yahya Staquf
Oleh Osmar Tanjungjpnn.com - Belakangan ini kita menemukan rupa tokoh politik yang menggangu keadilan. Di penghujung Ramadan, justru para tokoh oposan kembali menyemai kebencian.
Kehadiran Kiai Yahya Cholil Staquf dalam American-Jewish Committee (AJC) di Israel menjadi pembahasan hangat. Sebagai bangsa yang berdaulat dan bermartabat, kita juga harus adil dalam pikiran.
Publik tidak boleh dibiarkan terus-terusan mengonsumsi informasi menghasut yang didasari pada upaya penyebaran kebencian dan syahwat kekuasaan. Harus dicatat bahwa kehadiran Kiai Yahya C Stafuq di Israel bukan atas nama Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU).
Kiai Staquf juga tidak mengatasnamakan diri sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Kapasitas beliau hadir di Israel adalah sebagai pribadi, sebagai seorang yang memperjuangkan ide-ide keadilan dan perdamaian yang digagas oleh guru beliau, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Kiai Staquf punya misi jelas. Misinya adalah mendorong upaya dialog perdamaian antar-warga (people to people dialogue).
Beliau mengupayakan strategi memengaruhi masyarakat sipil di dunia demi terbangunnya dialog perdamaian, khususnya yang berhubungan dengan perjuangan bangsa Palestina.
Niatan luhur Kiai Yahya Cholil Stafuq patut didukung oleh semua pihak. Pendekatan kekerasan, apalagi menggunakan militer, tidak pernah menghasilkan perdamaian yang langgeng. Bahkan hanya menghasilkan lingkaran kekerasan yang tidak ada ujungnya.