Mario Blanco Sukses Pamerkan Keindahan Indonesia di Hongaria
Di sekitar galeri dipasangi penjor dan poleng. Selain itu, seluruh keluarga besar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Hongaria juga ikut mengenakan kain kamen hitam bertepi poleng lengkap dengan udeng alias ikat kepala.
"Saya berterima kasih pada KBRI untuk Hongaria yang telah membantu terselenggaranya pameran saya di sana. Hingga akhirnya mendapat sambutan luar biasa," tuturnya.
Seperti diketahui, Mario Blanco adalah seorang pelukis dan fotografer asal Bali keturunan Spanyol. Ayahnya, Antonio Blanco merupakan maestro lukis ternama yang bermukim di Ubud, Bali.
Perjalanan Mario sebagai pelukis telah ditempuh sejak usia enam tahun. Saat itu dia mulai bermain di studio sang ayah dengan memakai kertas dam pewarna.
Namun, sang ayah justru tidak tergerak untuk mengajari Mario melukis. Bahkan, Antonio justru menyuruh Mario masuk perguruan tinggi umum, bukan bidang seni.
Tapi tekad Mario Blanco muda tidak pudar. Dia diam-diam mengambil jurusan seni rupa di Universitas Udayana, Bali tanpa sepengatahuan sang ayah.
Sepeninggal Antonio pada 1999, barulah Mario semakin berambisi melanjutkan cita-cita ayahnya untuk memiliki museum guna menyimpan karya-karyanya. Cita-cita itu akhirnya terwujud dengan berdirinya The Blanco Renaissance Museum di lingkungan kediamannya yang asri di Ubud.
Di sana tersimpan 300 karya Antonio Blanco yang secara kronologis memperlihatkan pencapaian estetik hidupnya. Kini selain mewarisi bakat pelukis dari ayah, Mario juga menekuni fotografi.