Marshanda Mengaku Dipasung, Tapi Kok Lugas Bicara
jpnn.com - ANEHNYA Chacha nampak segar bugar saat melapor ke polisi dan live di televisi. Istilah pemasungan dipakai agar publik lebih ngeh. Bukan lagi telenovela, kisah terbaru Marshanda (Chacha) sudah seperti thriller.
Ketegangan bermula setelah kabar Chacha “dipasung” oleh ibunya sendiri, Riyanti Sofyan, disebarluaskan oleh pengacara OC Kaligis sejak Senin (4/8). Dan tak disangka lagi, ditemani Kaligis, Chacha muncul dalam wawancara ekslusif sebuah TV swasta.
Tampak gemukan, mengenakan kaus lengan panjang bermotif, berkaca mata serta tanpa hijab, Chacha tampak lugas menjelaskan kronologis “pemasungan” di Rumah Sakit Abdi Waluyo Jakarta Pusat selama sepekan itu.
“Aku terus dipaksa disuntik dan meminum obat. Beberapa hari aku nggak sadar, badanku benar-benar lemas, sampai otot-otot mulutku lemas, mau ngomong aja susah,” jelas pesinetron Bidadari ini.
Diakuinya sejak kecil sudah berkonflik dengan sang bunda. Sehingga, menimbulkan masalah yang berkepanjangan seperti saat ini. “Memang aku dan mama panjang sekali pengalaman traumatis dari TK, SD. Perlakuan mama ke aku yang kurang baik,” terang Chacha.
Mengetahui Chacha langsung meminta bantuan Kaligis, Riyanti langsung meminta untuk tidak membawa ayah Velove Vexia itu dalam kasus mereka. “Mama sempat nelepon ke Chacha kenapa ada OC Kaligis. Jujur saja Chacha nggak merasa aman dengan keluarga ini, tiba-tiba didatangi perawat, maksa nyuntik Chacha, nahan Chacha di rumah sakit, Chacha merasa butuh perlindungan hukum dari OC. Manajer bantu komunikasikan dengan OC,” ungkapnya.
“Rumah sakit pas tahu OC mau datang, suster masuk bilang atas perintah Dr Richard Budiman kita harus suntik mbak Chacha lagi. Aku bisa tuntut rumah sakit, akhirnya mundur. Ini sudah aku hadapi dari dulu, cuma aku belum mau aku terima dari dulu. Orang atau keluarga yang mestinya jadi save place, tapi malah paling membahayakan,” sambung calon janda satu anak ini. Adapun Kaligis menggunakan bahasa “pasung” lantaran menilai sudah keterlaluan Chacha terisolir dari dunia luar.
“Kalau saya nggak pakai bahasa pasung, orang nggak tertarik, apa itu? Dia terisolir dari dunia luar. Mesti pakai bahasa eye catching,” terang Kaligis. Pengacara kawakan itu awalnya mengetahui jika kliennya telah dipasung di RS Abdi Waluyo pada 2 Agustus. Saat ingin menjenguk, ia kaget karena dihalangi segerombolan preman.