Maruarar Sirait Suluh di Kesunyian yang Belum Padam
Oleh: Yogen Sogen - Mahasiswa Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi NegaraDengan menggunakan rasa, Bang Ara dan ribuan kader pelopor bergerak maju, memantapkan sikap dan panggilan nurani untuk kemajuan bangsa.
Sebab, suatu bangsa adalah suatu solidaritas dalam skala yang besar, dibangun dengan perasaan pengorbanan-pengorbanan yang siap dilakukan orang di masa depan.
Beberapa episode terekam pada langgam politik nasional ala Bang Ara untuk menjadi sejati-jatinya anak bangsa dengan tekad dan ketegasan diri memanggul sejarah bangsa menuju Indonesia Emas adalah jawaban dari kegelisahannya, bahwa hidup harus dipertaruhkan.
Kehidupan harus terus menyala karena suluh yang dibakar para Founding Fathers harus menjelma api, berkobar hingga membakar semangat anak-anak bangsa.
Pada penghayatan Bang Ara, pernyataan Bung Karno hendaknya memberi interupsi bagi generasi muda Indonesia, bahwasanya, merdeka hanyalah sebuah jembatan, walaupun jembatan emas di seberang jembatan itu jalan pecah dua: satu ke dunia sama rata sama rasa, satu ke dunia sama ratap sama tangis.
Jalan sunyi yang dimiliki Bang Ara saat ini adalah menapaki peristiwa perjalanan anak bangsa untuk kembali meneguhkan keyakinan dan prinsip dalam diri bahwa "politik itu suci".
Merdeka!!!
Yuk, Simak Juga Video ini!