Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Maruf Amin dan Gus Muhaimin Bakal Menghadiri Haul KH Bishri Syansuri

Senin, 30 Desember 2024 – 14:03 WIB
Maruf Amin dan Gus Muhaimin Bakal Menghadiri Haul KH Bishri Syansuri - JPNN.COM
KH Abdussalam Shohib. Foto: Ardini Pramitha/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Desember menjadi salah satu bulan istimewa buat warga Nahdlatul Ulama (NU), lantaran dua tokoh besar NU, yakni KH Bishri Syansuri (pendiri NU) dan KH Abdurrahman Wahid (mantan Ketua PBNU) berpulang pada penutup tahun.

"Desember menjadi bulan berkah, khususnya nahdiyin. Setelah peringatan haul KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di berbagai tempat, tepat akhir 2024 (malam Tahun Baru) nanti diselenggarakan Haul kakek Gus Dur dari jalur ibu; KH Bishri Syansuri," kata Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar, Kabupaten Jombang, KH Abdussalam Shohib, Senin (30/12).

Menurut Gus Salam -sapaan KH Abdussalam Shohib, Gus Dur sendiri mengagumi kakeknya dan menuangkan kekaguman itu dalam bukunya “Kiai Bishri Syansuri Pecinta Fiqh Sepanjang Hayat (1989)” agar menjadi khazanah keteladan warga NU sepanjang hayat. Bahkan pandangan Fiqh Moderat KH Bishri Syansuri diadopsi menjadi UU Nomor 1 tahun 1971 tentang Perkawinan.

"Dan beliau juga dikenal sebagai pelopor pendidikan bagi kaum perempuan," katanya.

Gus Salam mengatakan KH Bishri Syansuri adalah Pendiri Jam’iyyah Nahdlatul Ulama, yang wafat terakhir (1980) di antara generasi para Muassis NU, setelah Hadratussyeikh KH M. Hasyim Asy’ari (Raisul Akbar) dan KH Abdul Wahab Chasbullah, kakak ipar KH Bishri Syansuri (Rais Aam). Beliau pemegang tongkat estafet ketiga (triumvirat; tritunggal, tiga serangkai) penanam pondasi Jam’iyyah Nahdlatul Ulama yang dikenal Ahli Fiqh.

"Beliau masyhur dengan wasiatnya; “selama hidupku aku pengikut Nahdlatul Ulama. Jika meninggal dunia, maka wasiatku kepada masyarakat adalah supaya mereka tetap menjadi Nahdlatul Ulama”. Beliau berpesan agar masyarakat berpegang teguh pada Islam ala Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) dan tetap berada di dalam rabithah jam’iyyah Nahdlatul Ulama supaya terjaga sanad keagamaan, nasionalisme dan keluhuran budi pekerti," tuturnya.

Gus Salam menerangkan, dalam peringatan Haul Pendiri sekaligus Harlah ke-110 Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur, itu, diselenggarakan rangkaian kegiatan untuk mendoakan dan meneladani KH Bishri Syansuri, serta menjaga dan melestarikan budaya dan tradisi pesantren.

Gus Salam menuturkan, para masyayikh/sesepuh NU, tokoh nasional, politisi, pejabat daerah provinsi dan kabupaten yang terkonfirmasi hadir pada puncak haul, yakni KH Makruf Amin (Wapres RI, 2019-2024), KH Said Aqil Siradj, KH Habib Umar alMuthohhar, H. Abdul Muhaimin Iskandar (Menko Pemberdayaan Masyarakat; buyut KH Bishri Syansuri), para kiai pondok pesantren, para habaib dan lain-lain.

Dua tokoh besar NU, yakni KH Bishri Syansuri dan KH Abdurrahman Wahid berpulang pada penutup tahun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News