Maruto Bukan Mahasiswa Menonjol
Mertua Tuntut Putrinya KembaliRabu, 29 Juli 2009 – 06:28 WIB
"Dengan berbagai cara Tri Utami berusaha meyakinkan saya, jika Maruto lelaki baik dan merupakan pilihan yang dicintainya. Jadi, mau bagaimana lagi. Akhirnya saya memberi restu juga," ungkap lelaki yang sehari-hari berdagang kain dan pakaian jadi di Pasar Boja itu.
Ngatemin memang merasa sangat kehilangan Tri Utami. Sebab, perjuangan Ngatemin menyekolahkan Tri hingga lulus menjadi dokter bukanlah sesuatu yang mudah. Setelah menikah pun, Ngatemin tidak mengizinkan Tri jauh dari dirinya. Karena itu, pasangan muda tersebut menempati rumah yang hanya berselang satu tetangga dengan Ngatemin.
Sementara itu, ketika Radar Semarang (Jawa Pos Group) melacak rumah Maruto di Perumahan Kini Jaya, Kedungmundu, Tembalang, kemarin (28/7), tidak banyak diperoleh informasi. Hanya seorang keponakan Maruto bernama Wawan, 20, asal Lampung, yang sedikit menceritakan kisahnya saat di Semarang.
Wawan menceritakan, Maruto lebih banyak berdiam diri di rumah ketimbang keluar. Di salah satu jendela depan rumah tertempel stiker yang berbunyi "Menegakkan Syariat Islam Fardu Ain Seorang Muslim." (eny/dit/jpnn/iro)