Mas Budiman Mengusulkan BUMDes Menyediakan Internet untuk Warga
jpnn.com, JAKARTA - Kesenjangan digital atau digital gap dipercaya masih terjadi di Indonesia. Daerah di luar pulau Jawa maupun di pelosok desa belum bisa menikmati akses internet sehigga banyak warga masih belum menikmati dunia digital apalagi di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang ini.
"Infrastruktur digital di desa harus terus ditingkatkan. Apalagi semua kegiatan, mulai dari bekerja hingga sekolah sudah melalui internet," kata Budiman Sudjatmiko, founder Inovator 4.0 Indonesia dalam diskusi “Bridging Digital Gap” pada MilenialFest 2020, di Jakarta.
Menurutnya perlu ekstraperhatian untuk infrastruktur digital di desa karena pedesaan memiliki peranan penting dalam menyelamatkan ekonomi bangsa ketika krisis akibat pandemi COVID-19.
Untuk membangun infrastruktur digital, menurutnya, pemerintah daerah tak bisa mengandalkan dana dari pusat atau perusahaan telekomunikasi.
Masyarakat desa harus berpikir dan berusaha secara swadaya untuk membangun infrastruktur digital.
"Salah satunya bisa dari badan usaha milik desa (bumdes). Bumdes bisa jadi penyedia jasa ISP (Internet Service Provider) sendiri. Mereka bisa kerja sama dengan perusahaan penyedia jaringan internet swasta dan bagi hasil," jelasnya.
Budiman mencontohkan badan usaha milik nagari (bumnag) di Sumatera Barat yang berhasil menjadi SP mandiri.
Melalui program internet mandiri nagari, kini nagari itu tidak lagi terisolasi dari kemajuan informasi lantaran ketiadan sinyal seluler. Justru kini, nagari itu bisa berjualan sinyal dan paket data internet.