Masa Istana Ketakutan sama Gubernur DKI Jakarta
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio angkat bicara menanggapi analisis media The Straits Times yang menilai Anies akan menuju ke Istana setelah Balai Kota. The Straits Times mengutip pandangan orang dalam Istana yang meragukan Anies menolak untuk bermain demi Pilpres 2019.
"Masa sih Istana ketakutan sama gubernur yang belum ngapa-ngapain. Jangan-jangan ini cara Istana mengakui bahwa Anies merupakan calon presiden potensial di Pilpres 2019 mendatang," ujar Hendri kepada JPNN, Rabu (19/10).
Meski demikian, Hendri menilai saat ini masih terlalu jauh mengaitkan Anies dengan Pipres 2019. Pasalnya, mantan Rektor Universitas Paramadina tersebut baru beberapa hari menjabat Gubernur DKI Jakarta. Karena itu perlu fokus bekerja untuk masyarakat Jakarta.
"Wah terlalu jauh memandang ini ke 2019, masih terlalu dini, mungkin yang disebut orang dalam Istana ini mulai deg-degan, karena sukses masuk Istana setelah Jokowi yang kala itu Gubernur Jakarta berhasil jadi Presiden," kata Hendri.
The Straits Times sebelumnya menurunkan laporan analisis tentang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dalam artikel berjudul Anies takes City Hall... Istana next?, Straits Times menyebut mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu sudah berancang-ancang untuk maju di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.
Analisis Straits Times itu didasari pada pidato Anies di Balai Kota DKI usai resmi dilantik sebagai gubernur, Senin (16/10). Para analis juga menduga Anies punya ambisi untuk menjadi presiden.
Bahkan, orang dalam Istana Kepresidenan meragukan Anies bakal menuntaskan lima tahun periode kepemimpinannya di DKI. “Kita akan melihat apakah dia memenuhi lima tahun masa jabatannya sebagai gubernur, tapi saya ragu dia bisa menolak untuk bermain demi Pilpres 2019,” sebut tokoh senior di lingkaran Presiden Joko Widodo yang enggan disebut namanya itu. (gir/jpnn)