Masjid Ini Bukan Milik Orang Islam, Gereja Ini Bukan Milik Orang Katolik, tetapi…
Bagi masyarakat Desa Pepageka, perbedaan agama bukanlah masalah. Di desa itu, adik dan kakak pada satu garis keturunan atau satu rumah bisa saja memiliki keyakinan yang berbeda.
Beberapa Orang Muda Katolik (OMK) desa itu pernah membawakan Kasidah dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat kecamatan yang dilaksanakan di Desa Pepageka.
Selain itu, beberapa orang muda Islam juga pernah ikut serta menjadi anggota koor dan menyanyi di gereja.
Jika ada acara pentahbisan pastor, semua warga Islam ikut meramaikan acara, baik dari urusan adat hingga acara formal.
Warga agama Katolik pun ikut mengantar sanak saudara yang pergi naik haji, termasuk beramai-ramai menjemputnya sepulang dari Mekah.
Beberapa hal itu telah berjalan secara natural dan tanpa paksaan. Semuanya mengalir normal dalam keseharian warga.
Tiga Tungku
Pembangunan kerukunan umat beragama di Desa Pepageka diperkuat oleh tiga tungku atau penyangga, yakni adat istiadat, agama, dan pemerintahan desa. Tiga komponen itu berjalan beriringan dan tak terpisahkan satu sama lain.