Masuk dengan Tegap, Keluar Harus Dipapah
Ketika Orang-Orang Terdekat Ikuti Transplantasi Liver Ramdan-SulistyowatiMinggu, 25 April 2010 – 06:52 WIB
Namun, ketegaran itu ternyata tak bertahan lama. Meski awalnya tampak tenang saat melihat perut istrinya dibedah lewat layar monitor, lama-kelamaan Bambang tak tahan. Raut wajahnya kemudian berubah tegang. Bahkan, sekitar pukul 09.45, dia meninggalkan GBPT.
Tapi, saat meninggalkan ruangan, jalannya sudah tidak tegak. Dia tak sanggup berjalan sendiri dan harus dipapah dua kerabatnya. Lengan kiri Bambang digamit kakak kandungnya, Tri Andiki, sedangkan lengan kanannya digandeng adik laki-laki Sulistyowati, Tunggu Utomo. Mereka berjalan menuju Graha Amerta.
Tak sepatah pun kata terucap dari mulut Bambang ketika itu. Kepalanya juga tak sekalipun menoleh ke belakang. Dia tampak lunglai dengan mata berkaca-kaca. "Mau ke kamar dulu sementara. Nggak kuat," ujar Tunggu kepada Jawa Pos.