Masyarakat Diminta Manfaatkan Ruang Publik Sebagai Kawasan Pemajuan Kebudayaan
jpnn.com, KABUPATEN TANGERANG - Masyarakat diminta memanfaatkan ruang publik sebagai kawasan pemajuan kebudayaan.
Ajakan itu disampaikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) menyelenggarakan Talk Show bertema "Perluasan Ruang Publik: Menghidupi Ruang Publik Sebagai Titik Temu Ekosistem Kebudayaan”.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid menyampaikan gagasannya terkait Cipta Kawasan Pemajuan Kebudayaan sebagai upaya optimalisasi kawasan.
Gagasan itu adalah dengan menjadikan keragaman budaya sebagai instrumen pembangunan.
"Juga memantik replikasi pergerakan nasional melalui percakapan, gagasan, praktik baik, dan terobosan inspiratif untuk pengembangan kota inklusif dan berkelanjutan di Indonesia,” tutur Dirjen Hilmar pada dialog perdana di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Kabupaten Tangerang, Jumat (23/2).
Kegiatan Talk Show itu bertujuan untuk membuka ruang dialog tentang Ruang Publik dalam Pemajuan Kebudayaan serta salah satu implementasi dari cipta kawasan pemajuan kebudayaan.
Talk show itu akan mengulas, menceritakan bagaimana pengalaman dan tantangan dalam mengaktivasi serta mengelola ruang publik sebagai kohesi kebudayaan, sosial masyarakat.
Hadir sebagai pembicara, Handoko Hendroyono CEO Filosofi Kopi dan M-Bloc Grup, Arif Yudi Jatiwangi Art Factory, dan Founder Spedagi Movement Singgih Kartono, serta dipandu oleh Diana Nazir sebagai moderator.