Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mau Potong Rambut yang Mana Bang? Di Sini Bisa Apa Saja

Minggu, 05 Juni 2016 – 00:34 WIB
Mau Potong Rambut yang Mana Bang? Di Sini Bisa Apa Saja - JPNN.COM
Bisnis esek-esek. Ilustrasi dok.JPNN.com

Wajah Eva terlihat manis, dengan mukanya yang oval. Setelah berbincang sejenak, karyawan salon yang lain ikut datang dan menyalami pengunjung yang datang. Mereka menyebut nama masing-masing dengan nama pasaran supaya mudah dikenal. Setelah cocok berbincang dengan Eva, Eva mengajak naik ke lantai atas. 

Ada sekitar 20 anak tangga berbentuk leter L untuk sampai ke lantai atas yang biasa disebut lantai “eksekusi”. Di lantai atas tersebut, ruangan ruko itu sudah disekat dengan triplek. Ada sekitar tujuh kamar yang dibuat. Di enam kamar ukuran kecil sekitar 1,5 x 2 meter. Dan satu kamar lagi ukuran besar sekitar 2,5  meter x 3 meter. 

Di enam kamar itu, setiap kamarnya sudah disiapkan satu kasur busa di atas lantai keramik bewarna putih. Sedangkan di kamar ukuran besar itu disediakan tempat tidur springbed. Di pojok belakang bangunan itu juga ada kamar mandi untuk para pelanggan.

Namun anehnya tidak ada satupun meja kaca dan peralatan lainnya di lantai atas itu untuk aktivitas memotong rambut. Eva kemudian mengajak tamunya masuk ke salah satu kamar ukuran kecil di pojok dinding ruangan kamar tersebut. Di kamar itu kemudian Eva mulai bercerita tentang usaha yang saat ini tengah digelutinya. 

“Kalau main bang hanya Rp 200 ribu saja. Untuk apa mahal-mahal bang kalau sepi,” kata Eva.

Ruangan terasa pengap karena kipas angin di ruangan itu tidak berfungsi. Siang itu listrik tengah padam. 

Eva mengatakan "Bundanya" mulai beberapa pekan ini memilih untuk menurunkan tarif layanan dari Rp 300 ribu menjadi Rp 200 ribu untuk layanan plus-plus. Penurunan tarif ini untuk menghadapi Ramadan. 

Sebab selama Ramadan diprediksi jumlah pelanggan bakal menurun. “Jadi kalau dulu Rp 300 ribu untuk layanan short time. Tapi dengan tarif segitu banyak yang kabur tidak mau karena kemahalan,” katanya.

MESKI dilarang, bisnis berbau esek-esek di Kota Bengkulu tetap berjalan secara terselubung.  Banyak panti pijat yang terapisnya menawarkan layanan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close