Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mau Tahu Bahaya Mengayun Bayi Terlalu Kencang? Ini Dia

Kamis, 14 Mei 2015 – 02:08 WIB
Mau Tahu Bahaya Mengayun Bayi Terlalu Kencang? Ini Dia - JPNN.COM

jpnn.com - ORANG tua sebaiknya ekstrahati-hati saat mengayun-ayunkan buah hati. Ayunan yang terlalu kencang bisa memicu terjadinya pendarahan otak atau shaken baby syndrome.

Mau Tahu Bahaya Mengayun Bayi Terlalu Kencang? Ini Dia

Dokter Ananda Haris SpBS, spesialis pediatric neurosurgery, mengatakan, shaken baby syndrome disebabkan trauma benturan kepala yang terlampau keras. Padahal, tulang kepala bayi masih lunak. Selain itu, otak belum terbentuk sempurna. ’’Itu yang mengakibatkan pembuluh darah rawan pecah,’’ ujar dokter yang bertugas di RS Husada Utama tersebut.

Menurut Haris, sebagian kasus shaken baby syndrome di Indonesia disebabkan faktor ketidaksengajaan. Misalnya, orang tua yang tengah menghibur bayinya dengan cara melempar atau mengayun. Sialnya, lemparan itu terlalu keras sehingga menimbulkan guncangan yang memicu pendarahan otak.

Dia mengungkapkan, shaken baby syndrome tidak hanya mengakibatkan pendarahan pada otak. Ada banyak kemungkinan terburuk yang bakal dialami bayi akibat guncangan keras. Antara lain, pendarahan retina mata, developmental delay atau tumbuh kembang lambat, dan kejang berulang.

’’Mereka bisa mengalami idiot, IQ (intelligence quotient, Red) rendah, bahkan bisa sampai mengakibatkan kematian jika tidak segera ditangani,’’ ungkap Haris.

Menurut dia, shaken baby syndrome bisa disembuhkan, asal ditangani sejak dini. Sebab, jika dibiarkan terlalu lama, otak bisa membengkak dan pendarahan terlalu besar. Akibatnya, kesadaran bayi menurun drastis. ’’Untuk kasus itu, mau tidak mau harus dilakukan operasi saraf,’’ ucapnya. (rst/c7/ayi)

ORANG tua sebaiknya ekstrahati-hati saat mengayun-ayunkan buah hati. Ayunan yang terlalu kencang bisa memicu terjadinya pendarahan otak atau shaken

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close