Mayat Mayang Prasetyo Disalatkan sebagai Muslim
BANDARLAMPUNG - Mayang Prasetyo alias Febri Andriansyah, korban pembunuhan mutilasi oleh pasangan sejenisnya, Markus Pieter Volke di apartemennya, Brisbane Australia, Kamis (2/10) malam lalu dikebumikan di kampung halamannya, Kelurahan Sukamenanti Baru, Kecamatan Kedaton, Bandarlampung, Sabtu (1/11) sekitar pukul 11.00 WIB. Pemakaman ini dipadati oleh warga sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada Mayang. [Baca: Cek-cok, Mayang Dibunuh Malam Jumat]
Berdasarkan laporan Radar Lampung (Grup JPNN.com), jenazah Mayang tiba sekitar pukul 09.00 WIB di di Bandara Radin Inten Lampung Selatan, Sabtu (1/11). Peti mayat itu disambut langsung oleh Nining Sukarni, ibu Mayang.
Linangan air mata tak terbendung dari Nining Sukarni saat menyaksikan peti mayat Mayang. Begitupun saat Mayang disemayamkan di Branti. Selama menunggu, Nining hanya bisa tertunduk sembari sesekali mengusapkan airmata yang terus menetes.
Usai disemayamkan, jenazah Mayang kemduian dibawa ke Gg Babe Jalan Onta Kelurahan Sukamenanti, Kedaton, Bandarlampung. Warga yang penasaran terus berdatangan berkerumun untuk melihat peti mayat Mayang.
Jeni, adik kandung Mayang pun ikut tak henti-hentinya meneteskan airmata. Dan beberapa kerabat keluarga pun ada yang histeris saat almarhum tiba.
Setelah disalatkan di Masjid Taufiqurrahman, jenazah langsung dibawa ke TPU Giriloyo Kelurahan Sukamenanti yang terletak sekitar satu kilo meter dari rumah duka. Sekitar dua saf jamaah yang menyalatkan. Salat jenazah Mayang diperlakukan sebagai muslim. (abd/awa/jpnn)