Mayjen Denny Tuejeh: Prajurit TNI AD Harus Dekat dengan Rakyat
Dalam atraksi itu, juga diperagakan ketangkasan perkelahian bebas, senam sparco, atraksi memecahkan beton dan meringankan tubuh menggantung di lampu neon, serta menarik kendaraan tempur dengan tali diikat di badan. Kemudian, dilanjutkan drama peristiwa patriotik Merah Putih 14 Februari 1946 di Manado.
Pada kesempatan yang sama juga ditampilkan atraksi terjun payung diperagakan oleh putra dan putri dari Provinsi Suluttenggo (Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo), antara lain, tujuh penerjun gelombang pertama dari atlet Federasi Aero Sport Indonesia Daerah Sulawesi Utara, Kopassus TNI AD, dan Kostrad. Sembilan penerjun gelombang kedua dari Kopassus TNI AD dan Kostrad.
Hadir pada upacara itu antara lain unsur Forkopimda Suluttenggo, Kepala Staf Kodam XIII/Merdeka Brigadir Jenderal TNI Luthfie Beta, Inspektur Jenderal Kodam XIII/Merdeka Brigjen TNI Denny Masengi, Kepala Kelompok Staf Ahli Panglima Kodam XIII/Merdeka Brigjen TNI Erdy Lumintang, para komandan Korem sejajaran Kodam XIII/Merdeka. (antara/jpnn)