Mayor Purnawirawan TNI Katimin Pingsan, Istri Menangis

jpnn.com, NGAWI - Katimin, 92, purnawirawan TNI warga Dusun Podang, Desa Kebon, Paron, Ngawi, Jatim, menjadi korban gendam usai mengambil uang pensiun dan gaji ke-13 di BTPN Grudo, Selasa (3/7) sekitar pukul 09.00. Uang jatah pensiunan dia pun lenyap.

’’Saya ditawari mau diantar pulang naik mobil,’’ kata Katimin kepada Radar Ngawi (Jawa Pos Group). Tanpa banyak kata, Katimin bersama Sri Suyati, istrinya, menuruti permintaan orang tak dikenal itu.

Yang diingatnya, ada empat pria dalam mobil yang dinaikinya. Berjalan sekitar 1,5 km, uang pensiunan dan gaji ke-13 mantan perwira TNI AD itu raib. ’’Jumlahnya Rp 7 juta. Saya seperti digeledahi, uang saya diambil, lalu saya diturunkan,’’ ujar pria yang berpangkat terakhir mayor tersebut.

Katimin tidak menyangka sudah menjadi korban gendam. Sejumlah uang yang hendak digunakan untuk mencukupi kebutuhan di hari tuanya lenyap dalam hitungan menit.

Katimin baru menyadari kejadian yang menimpanya setelah diturunkan di Jalan Suryo, masuk Desa Grudo, Ngawi. ’’Sadar kalau uang saya hilang setelah diturunkan,’’ katanya.

Kondisi memprihatinkan kakek dan nenek tersebut lantas menarik perhatian warga setempat. Pardi, 38, warga setempat, mengungkapkan bahwa si kakek sempat pingsan. Sementara si nenek menangis sesenggukan di pinggir jalan.

Beberapa warga langsung mendekati Katimin dan Sri Suyati lantas menanyakan apa gerangan yang menimpa kakek-nenek tersebut. ’’Mbahe diturunkan, kemudian yang di dalam mobil sempat bilang terima kasih. Warna mobilnya silver. Kalau tidak Avanza ya Xenia,’’ ujar Pardi.

Tertimpa nahas seperti itu, Katimin dan Sri Suyani lantas melaporkan kejadian tersebut ke Polres Ngawi bersama sejumlah warga. Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Maryoko mengatakan sudah menerima laporan secara lisan dari kakek-nenek tersebut.