Mayoritas Awak Mobil Tangki Pertamina Tolak Aksi Mogok
jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah awak mobil tangki (AMT) Pertamina Patra Niaga Depot Plumpang mengatakan, tak akan ikut melakukan aksi mogok. Aksi itu disebut melibatkan 1000 orang sopir dan awak mobil tangki Pertamina, pada 1 November mendatang.
"Kami di sini hanya berniat bekerja menghidupi keluarga dan bukan mencari musuh. Jadi kami sepakat bekerja seperti biasa dan tidak akan ikut aksi (mogok,red)," ujar salah seorang perwakilan AMT Hendra Setiawan, Rabu (26/10).
Hendrawan juga menegaskan, rencana aksi merupakan ulah segelintir oknum. Selain itu, selama ini juga Hendrawan tak pernah mengenal adanya
Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI).
"Kalau benar ada aksi, kami akan tetap bekerja. Sehingga pendistribusian BBM berjalan dengan baik. Kalau ada yang mogok 100 orang, tidak akan menganggu. Kami tidak menghiraukan, yang penting kami sebagai pekerja, niat bekerja untuk anak istri. Itu komitmen kami," ujar Hendrawan.
Sementara itu, Abdul Khoir selaku Manager Operasional PT Sapta Sarana Sejahtera (PT SSS) yang merupakan perusahaan penyedia tenaga kerja AMT mengatakan, jumlah pekerja AMT mencapai hingga 1.200 orang.
Sementara pihak yang mengklaim anggota Serikat Buruh Transportasi Perjuangan Indonesia-Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (SBTPI-FBTPI) hanya segelintir. Karena itu aksi dipastikan tidak akan mengganggu pendistribusian BBM ke masyarakat.
""Mereka hanya sekitar 80 orang saja. Tidak sampai 10 persen dari total sopir yang berada di bawah manajamen kami. Jadi kalaupun (aksi mogok,red) terjadi, kami sudah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi. Di antaranya, menyiapkan AMT cadangan dengan jumlah yang cukup sesuai kebutuhan. Juga dibantu dengan personil dari aparat keamanan. Jadi kami tidak khawatir," ujar Abdul Khoir.
Sebelumnya, beredar kabar melalui pesan whatsapp, akan ada 1000 supir dan awak Mobil Tangki Pertamina melakukan aksi mogok pada 1 November mendatang. Aksi dilakukan sebagai tuntutan agar diangkat menjadi pekerja tetap, dan minta dibayarkan uang lembur.(gir/jpnn)