Mbah Surip Lokal untuk Garuda
Senin, 30 April 2012 – 01:52 WIB
Tiga perusahaan sekuritas tersebut tentu sudah melakukan itu. Bahkan, mereka sudah menawar-nawarkan ke berbagai investor internasional. Hasilnya nihil. Ada memang yang menawar, tapi maunya macam-macam: Harganya harus murah, tidak mau hanya 10 persen, dan banyak permintaan lain lagi. Kalau itu dipenuhi, pasti menimbulkan kebisingan yang luar biasa: Mengapa dijual begitu murah? Mengapa jatuh ke tangan asing?
Waktu untuk menunggu datangnya partner strategis juga terbatas. Kian lama menunggu, kian termehek-meheklah napas tiga perusahaan sekuritas BUMN tersebut: megap-megap. Itulah sebabnya, saya berinisiatif menghubungi lima perusahaan besar nasional. Saya kirimkan SMS kepada mereka berlima dengan bunyi yang sama (hanya saya ganti nama pengusahanya): "Mohon pertolongan, berminatkah grup perusahaan Anda membeli saham Garuda yang dikuasai tiga sekuritas BUMN dengan harga pasar saat ini" Kasihan tiga sekuritas tersebut. Kalau tidak ada pengusaha dalam negeri yang ambil, tentu akan dibeli asing. Saya tahu ini kemahalan dan kurang menarik. Tapi, siapa tahu bisa bantu. Mohon gambaran berminat atau tidaknya. Salam."
SMS itu saya kirim ke Nirwan Bakrie, CT, Sandiaga Uno, Rahmat Gobel, dan Anthony Salim.