Mbak Rerie Dorong Pemerintah Lebih Tegas Batasi Pergerakan Warga Jelang Puasa & Hari Raya
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat meminta pemerintah menerapkan kebijakan yang lebih tegas pada masa pandemi virus corona (COVID-19) ini untuk mencegah peningkatan pergerakan orang antarwilayah menjelang Ramadan dan Idulfitri. Dengan demikian, potensi penyebaran COVID-19 dapat diminimalisasi.
Menurut Lestari, masyarakat di daerah yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) harus mengikuti ketentuan yang diberlakukan. "Karena itu kami mendukung sikap tegas pemerintah dalam menerapkan sanksi kepada warga yang bandel, yang tidak mematuhi ketentuan dalam PSBB,” katanya, Sabtu (18/4).
Memasuki pekan ketiga April atau per Jumat (17/4, jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia mencapai 5.923. Angka itu melampaui Filipina dengan 5.878 kasus pada hari yang sama.
Dalam kurun waktu sehari sejak Kamis (16/4), ada peningkatan 407 kasus COVID-19. Adapun jumlah pasien yang dinyatakan sembuh sudah 607 orang. Angka itu sudah melampaui jumlah korban jiwa akibat COVID-19, yakni 520 orang.
Melihat data itu, Lestari mengucapkan syukur karena makin banyak pasien yang sembuh. Karena itu, dia menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak terutama dokter dan tenaga medis yang telah berjuang keras menyembuhkan anak bangsa yang terpapar COVID-19.
Namun, politikus Partai NasDem itu juga mengutip prediksi sejumlah pakar dan pemerintah tentang puncak penyebaran COVID-19 di Indonesia pada periode Mei hingga Juli 2020 mendatang. Adapun jumlah kasus COVID-19 diprediksi mencapai 106 ribu.
“Kita harus meningkatkan disiplin bersama yang lebih tegas untuk menjalankan social distancing, physical distancing, bersekolah di rumah, bekerja di rumah, beribadah di rumah, agar puncak penyebaran wabah dapat lebih cepat terjadi dan jumah yang terpapar positif jauh lebih sedikit dibanding yang diprediksi,” kata politikus yang akrab disapa dengan panggilan Mbak Rerie itu.(boy/jpnn)