Mbak Titi Bilang Pemilu 2019 Bukan Hal yang Mudah
"Padahal ada hukum. Tapi ada bahasa-bahasa people power dan sebagainya," kata Titi.
Sementara itu, Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) Hasto Kristiyanto sependapat dengan Titi bahwa pemilu ini patut diapresiasi. Apabila ada pihak-pihak yang merasa dirugikan dalam Pemilu 2019, maka bisa ditempuh dengan jalur hukum.
"Sengketa pemilu lewat konstitusi bukan jalanan. Ini sudah teruji," jelas Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini.
Hasto menyadari setiap penyelenggaraan pemilu ada kekurangan dan kelebihannya. Oleh karena itu, semua pihak harus terlibat untuk menyempurnakannya, bukan mendelegitimasinya.
Siapa pun pemenang dalam pemilu 2019 ini, bukan berarti membuat pihak yang kalah menjadi rugi. Hasto mencontohkan, PDIP pernah berjuang di luar pemerintahan selama 10 tahun, tetapi semangat untuk memajukan Indonesia harus menjadi yang utama.
"Pemilu siapa yang kalah bisa memperbaiki diri, yang menang tidak boleh euforia. Karena ke depannya ada janji kampanye yang harus direalisasikan. Hal-hal yang kurang baik diperbaiki bersama. Tanpa itu politik kehilangan jati dirinya," jelas Hasto.
Di tempat yang sama, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno (BPN Prabowo - Sandi) Ferry Juliantono membeberkan ada beberapa catatan sehingga pihaknya merasa dirugikan dalam Pemilu 2019 ini. Ferry melihat ada dugaan penggunaan institusi negara di Pemilu 2019 ini.
"Kami juga menemukan dugaan sumber daya keuangan negara. Kami menemukan dugaan pelanggaran netralitas aparatur sipil negara. Kami menemukan dugaan pelanggaran kebebasan pers," kata Ferry.