Mbak Titiek Minta Prabowo Diberi Kesempatan Lagi
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya, Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) menyoroti berbagai persoalan yang dihadapi bangsa saat ini.
Dia menyebut rakyat semakin susah lantaran tingginya harga kebutuhan pokok.
Hal itu diungkapkan Titiek di acara Konsolidasi Relawan Nasional Prabowo-Sandi (PADI), di Rumah Aspirasi Prabowo-Sandi, Jalan Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/9).
Diketahui, hadir dalam acara tersebut pengurus PADI dari 34 Provinsi dan Juru Kampanye Nasional (JKN) Prabowo-Sandi, Lieus Sungkharisma.
"Kita melihat rakyat kita ini semakin susah, bahan-bahan pangan begitu mahal, harga-harga naik, terutama ibu-ibu nih yang merasakan kenaikan harga kebutuhan pokok," kata Titiek.
Kemudian soal impor beras yang dilakukan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, hal ini berbeda dengan era Presiden kedua Soeharto, di mana Indonesia menjadi negara swasembada beras.
"Tahun 1985, Jaman Pak Harto, kita swasembada beras, bahkan saat itu kita dapat penghargaan dari FAO (Food and Agricultural Organization) karena keberhasilan ini. Saya masih ingat, waktu itu petani-petani kita membantu petani di Afrika 100 ribu ton beras," ujarnya.
"Nah sekarang boro-boro membantu, sekarang apa-apa impor, beras saja impor. Padahal sebetulnya kita bisa swasembada, tinggal gimana mau serius ngurusinnya," sambung anak ke-4 Soeharto itu.