MBKM Kemendikbudristek Berdampak Positif, Perguruan Tinggi Tunggu Apa Lagi?
jpnn.com, JAKARTA - Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diluncurkan pada 2020, membuka kesempatan bagi lebih dari 760 ribu mahasiswa mengikuti kegiatan pembelajaran di luar kampus melalui program unggulan atau flagship yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Juga program-program yang diselenggarakan secara mandiri oleh perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Ketua Pelaksana Pusat Kampus Merdeka (PPKM) Gugup Kismono mengatakan dampak positif implementasi MBKM telah dirasakan langsung oleh para mahasiswa.
Survei yang dilakukan terhadap alumni program flagship menunjukkan bahwa mahasiswa mengalami peningkatan kompetensi mulai dari kompetensi terkait manajemen diri, komunikasi interpersonal, kepemimpinan, hingga kepercayaan diri.
Di samping itu, program Kampus Merdeka juga terbukti menghasilkan dampak ekonomi, sosial, dan kelembagaan.
"Ini menimbulkan optimisme akan keberlanjutan kebijakan yang menjadi sebuah upaya sinergis untuk mentransformasi penyelenggaraan pendidikan tinggi di Indonesia serta menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing," kata Gugup Kismono saat membuka kegiatan Media Gathering Kampus Merdeka di Jakarta, Jumat (25/8).
Dia menambahkan mitra untuk program magang, misalnya, membuka lowongan yang makin banyak. Sebab, mereka menilai bahwa ada manfaat signifikan yang diperoleh saat mahasiswa magang. Mahasiswa pun tentunya mendapatkan manfaat yang luar biasa.
Dia optimistis aktivitas yang dilakukan mahasiswa di luar program studi melalui MBKM tidak akan mengurangi capaian pembelajaran mereka di kampus.