Mega Semprot Elite PDIP 'Nakal'
Kapok dengan Kader-Kader BermasalahSabtu, 25 Februari 2012 – 08:15 WIB
"Kita ingin merebut kekuasaan secara konstitusional pada 2014 nanti yang memang harus dilaluli melalui tahapan-tahapan yang jelas, seperti salahsatunya dengan sekolah pendidikan ideologi partai ini. Dan pendidikan ini harus mampu melahirkan kader bangsa yang berpihak pada rakyat, memiliki wawasan membangun bangsa dunia," papar Tjahjo.
Sekalipun begitu, dia menolak bila diklat atau sekolah pendiri bangsa tersebut dianggap sebagai tiket masuk jadi caleg atau kepala daerah. Diklat sebagai pendidikan kader untuk pemahaman terhadap ideologi partai sehingga semua kader harus mengikuti seluruh proses politik yang dijalankan partai. "Ini bukan tiket jadi caleg atau gubernur. Semua kader harus bisa memahami secara ideologis ajaran Bung Karno dan mengimplementasikan dalam Trisakti," katanya.
Pendidikan kader, lanjut Tjahjo, tidak secara konvesional namun dengan sistem berjenjang menggabungkan tradisi keilmuan dan kepartaian. Menurut dia, konsep-konsep pemikiran Bung Karno akan menjadi materi pendidikan kader. "PDIP ingin merangkai kembali pemikiran-pemikiran Bung Karno untuk semua kader partai dan bangsa ini yang sebelumnya pernah terputus karen diputusakan," imbuhnya. (dms)