Megawati: Nyuwun Sewu Ada yang Bisik-Bisik, Ibu Sri Mulyani Ketat apa Pelit?
Karena itu, saat kembali ke Indonesia dia langsung mencari ahli yang bisa menjelaskan kecanggihan teknologi di Tiongkok.
Ahli yang dicarinya ada dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Oleh sang ahli, Megawati diberi penjelasan bahwa kuncinya adalah satelit.
Menurut ahli itu, satelit Indonesia ditempatkannya di sekitar kutub. Sebaiknya satelit Indonesia ditaruh di wilayah katulistiwa sesuai dengan keberadaan Indonesia. Sayangnya, harga alat teknologi canggih itu sangat mahal.
"Saya langsung bertanya berapa harga satu satelit. Ini mumpung ada Bu Ani. Saya nyuwun lah. Enam menit itu berharga dan kami sayang nyawa. Katanya harganya Rp 1,4 triliun. Saya bilang, why not kalau untuk menolong manusia sebegitu banyak," kata Megawati.
"Jadi tolong dihitung. Kalau mungkin kerja sama dengan siapa gitu. Karena ini untuk kemanusiaan dan rakyat kita," tambahnya.
Megawati lalu berbicara panjang lebar soal bagaimana Indonesia harus meniru Jepang dalam menghadapi bencana alam. Dimintanya agar pelajaran siaga bencana masuk ke dalam kurikulum pendidikan.
Putri Bung Karno itu bicara juga soal potensi bencana akibat megathrust, khususnya untuk Kota Jakarta. Megawati menilai harus ada barikade pemadam kebakaran yang siap menangani bila prediksi bencana alam itu menjadi kenyataan.
Dia kembali meminta kepada Menteri Sri Mulyani untuk memperhitungkan dana bagi kecepatan penanganan bencana tersebut.