Megawati Tepis Kekhawatiran Pilpres Sisakan Kerusuhan
jpnn.com - JAKARTA - Proses pergantian Presiden RI akan digelar pada 20 Oktober nanti. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan dan Wakil Presiden Boediono sudah hampir pasti bakal digantikan oleh duet Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Namun, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengingatkan bahwa masih ada waktu hampir 4 bulan menuju masa transisi yang harus diawasi. Menurutnya, jangan sampai Indonesia harus terjebak ke suasana chaos gara-gara pilpres.
“Mari kita jaga empat bulanan ini untuk terus-menerus menjaga yang terjadi Saya dengar akan terjadi chaos dan sebagainya,” kata Megawati dalam jumpa pers di rumah pribadinya di Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, usai menyimak hasil hitung cepat pilpres hari ini (9/7).
Namun demikian Presiden RI kelima itu menepis anggapan bahwa Indonesia akan rusuh karena pilpres. “Saya menyanggah hal itu karena kita sudah pemilu berkali-kali, bersemangat tetapi tetap damai,” ujarnya.
Ia justru mengucapkan rasa terima kasihnya pada semua pihak yang mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sebab, sudah selama 10 tahun ini PDIP memilih berseberangan dengan pemerintah.
"Saya mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada kalian karena setelah kita berpuasa selama sepuluh tahun (dari kekuasaan), insy Allah, mudah-mudahaan dengan segala sesuatunya yang dilindungi Allah SWT, maka transisi Oktober nanti secara resmi presiden RI terpilih itu akan dilantik," kata Megawati di jumpa pers yang juga dihadiri para ketua umum partai pengusung Jokowi-JK.(boy/jpnn)