Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Melanggar Aturan Cinta Lingkungan, Surat-Surat Dipersulit

Senin, 15 September 2014 – 00:44 WIB
Melanggar Aturan Cinta Lingkungan, Surat-Surat Dipersulit - JPNN.COM
ASRI: Beberapa warga yang berada di taman dekat gapura Kampoeng Sepoloh. Foto: Dipta Wahyu/Jawa

jpnn.com - GANG Kampoeng Sepoloh hanya selebar 2,5 meter. Selain itu, ujung belakang kampung tersebut yang lebarnya 4 meter begitu dekat dengan boezem Morokrembangan. Tapi, jangan bayangkan kampung tersebut kusam dengan atmosfer bau amis khas boezem.

 

-----------
Laporan Indiani K.W, Surabaya
-----------
Di mulut gapura, orang sudah disambut bayam merah yang bertumbuhan di sepanjang dinding gang padat penduduk itu. Aneka tanaman juga dibentuk sehingga pengunjung serasa melewati terowongan mini buatan warga.

Belum cukup, ada aneka mural yang membuat kampung kian berwarna-warni. Gambar tersebut berpadu dengan kalimat-kalimat motivasi soal kebersihan dan kecintaan lingkungan hidup. Elok banget.

Ya, wajah Kampoeng Sepoloh dulu tidak begitu. Kawasannya kumuh dan jorok. ’’Kami sekarang disebut sebagai kampung percontohan oleh Bu Risma (Wali Kota Tri Rismaharini, Red). Sebab, wajah kampung berubah 180 derajat,’’ jelas Ketua RT 10 Suyanto, Selasa (9/9). Kala itu dia sedang menyirami tanaman di kampungnya.

Itu memang tidak salah. Di bagian dalam kampung, terdapat sebuah relief pada taman mini yang berisi air dari olahan boezem. Sebuah lampu penerangan menjadi penghias taman tersebut saat malam. Hamparan bebatuan dan rumput menjelma sebagai lanskap elok pada taman imut itu.

Rumah-rumah warga pun tidak kalah hijau. Tak ada secuil pun lahan yang melompong. Beberapa jenis tanaman obat menjadi pengisinya. ’’Hitung-hitung kan bisa dimanfaatkan,’’ kata Chotimatul, salah seorang warga.

Salah satu ikon kampung itu adalah belimbing wuluh. Ibu-ibu PKK memanfaatkannya untuk aneka olahan. Mulai selai, manisan, sirup, hingga permen. Semuanya sudah menembus pasar pameran UKM. Aktivitas bareng itu membikin para perempuan Kampoeng Sepoloh kompak.

GANG Kampoeng Sepoloh hanya selebar 2,5 meter. Selain itu, ujung belakang kampung tersebut yang lebarnya 4 meter begitu dekat dengan boezem Morokrembangan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close