Melawan Petugas, Para Bandit Ini Berakhir di Kamar Jenazah
Di Musi Rawas sama saja. Tersangka begal berinsial AN, ditangkap pada Selasa (30/1) lalu karena bersama ketiga rekannya membegal korban bernama Badaruddin. Saat membegal, mereka mengancam korban dengan senjata tajam.
Di OKU Selatan, kawanan begal membunuh pelajar bernama Arif, warga Kecamatan Buay Pemaca. Korban dibegal pada Kamis (14/9/2017) lalu saat hendak berangkat ke sekolah. Begitu juga di kabupaten/Kota lainnya di Sumsel, ada beberapa kasus begal.
Nah, merujuk data hasil Analiasa dan Eavaluasi (ANEV) Polda Sumsel, dari 15 jenis kejahatan paling menonjol, kasus 3 C (curas, curat, dan curanmor) berada di posisi teratas. Namun, dibanding tahun 2016 lalu, jumlah maupun penyelesaian kasus 3 C cenderung menurun.
Curat menempati posisi pertama. Untuk tahun 2017, ada 2.617 kasus dengan penyelesaian sebanyak 1.732 kasus. Jumlah kasusnya menurun 27,33 persen dibanding tahun 2016 lalu sebanyak 3.601.
Lalu, curanmor ada di urutan kedua. Tahun 2017 ada 995 kasus. Sedangkan tahun 2016 lalu ada 1.341 kasus atau turun 25,50 persen. Urutan ketiga curas. Tahun 2017 ada 938 kasus, sedangkan tahun 2016 lalu 1.372 kasus atau turun 31,63 persen.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, di tahun 2018, akan terus menekan angka kasus 3 C. “Akan kami sikat semua. Saya ingatkan lagi, siapa pun pelaku yang melawan dan mengancam keselamatan masyarakat dan anggota, akan berakhir di kamar jenazah,” ujar Zulkarnain.
Jenderal bintang dua menegaskan, dirinya tidak ingin kondusivitas di Sumsel terganggu. Apalagi ada 2 agenda besar di tahun 2018, yaitu Pilkada dan Asian Games XVIII.
“Zero conflict juga harus terjaga. Pengacau kamtibmas akan saya sikat semua. Kami sudah membuktikannya. Pelaku yang melawan dan mengancam keselamatan petugas dan masyarakat, berakhir di kamar jenazah. Itu sudah sering kami buktikan,” pungkasnya.