Melawan Petugas, Para Bandit Ini Berakhir di Kamar Jenazah
Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumsel, Kombes Pol Budi Suryanto menuturkan, aksi begal seperti teori balon. “Maksudnya, ketika ditekan di sini, maka dia akan muncul di sana. Jadi, semua daerah di Sumsel punya potensi munculnya aksi begal,” ujar dia.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya aksi begal. Di antaranya faktor ekonomi keluarga pelaku yang belum baik. Saat harga kebutuhan pokok meningkat, penghasilan tidak bertambah. Terbatasnya lapangan kerja juga memicu orang mencari jalan pintas untuk dapat uang.
“Salah satunya membegal. Penyebab lain karena ada kesempatan, gaya hidup, dan juga lemahnya pengawasan sosial,” jelas Budi. Upaya preemtif dan preventif dari pihak kepolisian terus dilakukan. “Seperti penyuluhan dan patroli rutin,” ujarnya.
Terpisah Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono mengatakan untuk mengurangi angka kejahatan pihaknya terus melakukan patroli dan meningkatkan razia. “Kita juga terus melakukan pengungkapan kasus begal. Seperti beberapa hari lalu yakni 11 orang yang kita ungkap dengan kasus pembegalan,” tuturnya.
Menurutnya, pihaknya terus berupaya untuk menekan kejahatan khususnya begal. Ditambah lagi, akan ada Asian Games sehingga patroli terus ditingkatkan. Imbauan juga untuk masyarakat, jangan berpergian sendirian, apalagi melintasi jalan sepi dan gelap seorang diri.
“Jika terjadi tindakan kejahatan, segera gunakan aplikasi Panic Button, nanti akan langsung terhubung dengan anggota kita,” bebernya.
Masih dikatakan Wahyu, masyarakat untuk men-download aplikasi beberapa fitur seperti Polisi Wongkito. Nah, semenjak sering adanya patroli aksi kejahatan begal menurun di tahun 2017 dibandingkan 2016. (vis/wly/ion/ce2)