Meletakkan Dasar-dasar Komisi HAM ASEAN
Jumat, 12 Maret 2010 – 16:39 WIB
Penjualan kedua komik itupun boleh dikatakan cukup sukses, animo pecinta komik wayang seakan ‘tersihir’ oleh kekuatan gambar dan cerita yang disajikan oleh Teguh Santosa selain tentunya kemasan yang kami sajikan benar-benar diperhatikan sebagai layaknya sebuah edisi koleksi sehingga pembaca benar-benar terpuaskan.
Hari ini, Jumat 12 Maret, kembali kerjasama kami menuai hasil yang menggembirakan, setidaknya dapat memenuhi kerinduan para pembacanya akan bacaan yang bermutu sekaligus tidak melupakan unsur budaya yang ada di tanah air kita, Indonesia. Komik yang berjudul ‘WAYANG PURWA’ garapan Saleh Ardisoma ini menjadi pilihan utama kali ini, karena dari segi rangkaian cerita dan gambar yang tersaji sangat indah, coretan gambar khas Saleh Ardisoma ini yang dibuat pada tahun 1956 lalu, hingga kini bisa dikatakan yang terbaik dibandingkan karya komikus lainnya dalam penggambaran karakter dan penokohannya. Tata artistic penggambaran halaman demi halaman isi komik WAYANG PURWA ini nyaris sempurna, seperti kita melihat indahnya sebuah lukisan yang dipindahkan dalam sebuah panel komik, sehingga terasa lebih hidup dan tidak membosankan pembacanya untuk terus membacanya sampai dengan selesai.