Melewatkan Sarapan Melipatgandakan Risiko Rusaknya Arteri?
Tiga persen mengatakan mereka melewatkan sarapan sama sekali atau makan sangat sedikit. Kelompok ini cenderung memiliki kebiasaan makan yang umumnya tidak sehat dan prevalensi faktor risiko kardiovaskular yang lebih tinggi.
Orang yang melewatkan sarapan juga memiliki lingkar pinggang terbesar, indeks massa tubuh, tekanan darah, lipid darah dan kadar glukosa puasa.
Periset menggunakan teknologi ultrasound untuk memindai peserta dan mengetahui tanda-tanda timbunan lemak di arteri dan mencari bukti awal adanya penyakit.
Mereka menemukan orang yang makan kurang dari lima persen kalori harian yang disarankan saat sarapan pagi, rata-rata, melipatgandakan jumlah penumpukan lemak di arteri daripada mereka yang makan sarapan berenergi tinggi.
Risiko peningkatan arteri yang mengeras ini tetap muncul walalupun peneliti telah melihat faktor lainnya seperti merokok, kolesterol tinggi dan aktivitas fisik.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa sarapan sehat terkait dengan kesehatan yang baik, termasuk menurunkan berat badan, diet sehat dan menurunkan risiko masalah kolesterol, tekanan darah dan diabetes.
Melewatkan sarapan pagi sebelumnya juga telah terbukti bisa meningkatkan risiko penyakit arteri koroner.
"Penelitian ini menawarkan lebih banyak bukti bahwa melewatkan sarapan bisa membahayakan kesehatan seseorang," kata profesor kedokteran di University of California, San Francisco, Prakash Deedwania, seperti dilansir laman Health, Minggu (15/10).