Melihat Rumah Quran di Kota Sorong
Saat Radar Sorong mendatangi Rumah Quran tersebut, ada beberapa santri laki-laki yang membawa beberapa bekal. Dan menurut uztadzah Umpu, saat itu, tengah diadakan pesantren kilat. “Hari ini, santri laki-laki pesantren kilat sampai hari Minggu, kalau perempuan nanti hari Sabtu baru mulai pesantren kilat,”ucapnya.
Rumah Quran dipimpin Dr Ideham, ada sekitar 100 lebih santri yang diajarkan membaca alquran oleh kurang lebih sepuluh orang pengajar. Seluruh santri yang ikut di dalamnya, yang paling muda masih duduk di bangku TK, sedangkan untuk yang tertua berada pada tingkat SMP Kelas VIII.
Untuk ikut bergabung dalam Rumah Quran Cahaya Islam, tidak ada biaya yang harus dikeluarkan, namun digantikan dengan uang infaq dan uang iuran yang harus dibayarkan oleh peserta. Sesuai dengan kemampuan masing-masing peserta. Selain itu, ada juga uang seragam yang perlu dibayar, sebersar Rp 150.000, namun bisa diangsur per bulan.
Di Rumah Quran tidak hanya belajar membaca Quran yang baik dan benar, tetapi juga hafalan Quran, Bahasa Arab, Kajian Ilmu Syar’i. Bukan hanya sebagai TPQ untuk anak-anak, tetapi juga ada untuk orang dewasa, yang dilakukan pada malam hari, seusai anak-anak mengaji.
Di Rumah Quran yang beralamat di Jalan Pendidikan, Km 8 Kota Sorong ini juga terbuka untuk siapa saja yang ingin mendalami ilmu agama. Tidak hanya anak-anak, orang dewasa yang ingin lebih mendalami ilmu agama juga dipersilakan untuk datang. Boleh jadi ini merupakan tempat yang pertama di Kota Sorong, sebagai tempat belajar ilmu agama yang memadukan sistem modern. (namirah hasmir/**)