Melirik Aktivitas Komunitas Sadar Sampah Kota Ternate
Kebersihan Itu Sebagian dari Iman"Sejauh ini sudah banyak titik yang kami atasi. Meskipun masih jauh dari harapan tetapi kedepan komunitas ini terus akan galakkan hingga masalah sampah ini perlu jadi kesadaran bersama kita masyarakat Kota Ternate untuk jadikan Kota Ternate bebas sampah," harapnya.
Iskandar mengaku bahwa meskipun baru beberapa bulan dibentuk, sudah 750 anggota yang bergabung di komunitas tersebut.
"Awal pembentukan komunitas ini, hanya beberapa teman saja, dengan prihatin terhadap sampah di Kota Ternate ini. Dari ide yang lahir dari beberapa teman itu, maka kami sepakat untuk bentuk komunitas ini. Anggota yang kami rangkul banyak dari masyakat kalangan bawah, dan rencananya akan kami rangkul masyarakat yang peduli terhadap sampah," tuturnya.
Iskandar menambahakan sudah merencanakan akan memanfaatkan sampah yang terkesan bau dan jorok, disulap menjadi kerajinan bernilai ekonomis, serta dapat membantu masyarakat atau anak muda yang nganggur saat ini.
“Kami sudah bekerjasama dengan Bank BPRS dan rencananya kami akan hadirkan mesin pengelola sampah. Jadi, sampah yang kami kumpul tidak dibuang begitu saja, namun akan kami pilah dan siap didaur ulang yang dapat menghasilkan uang. Kami akan memperkerjakan pengangguran. Ini bagian dari salah satu solusi atasi pengangguran,” terangnya.
Dia juga mengaku sudah memiliki trik khusus dengan menerapkan sistem 3R. Yakni reuse, reduce, dan recycle, atau mengurangi sampah, memanfaatkan sampah, dan mendaur ulang sampah.
“Rencananya juga kita akan berkerjasama dengan bank sampah, untuk gelar pelatihan. Tujuannya, agar masyarakat memiliki kecerdasan bahwa sampah tidak harus dibuang, tetapi memiliki nilai jual ekonomis," ungkapnya.
Iskandar mengingbaratkan, sampah yang dikenal bau, kotor, dan tidak berguna, ternyata memiliki daya guna.