Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Memahami Gagasan Pedro Arrupe Tentang Pendidikan Solidaritas

Oleh Odemus Bei Witono - Direktur Perkumpulan Strada, Pemerhati Pendidikan

Sabtu, 11 Maret 2023 – 06:00 WIB
Memahami Gagasan Pedro Arrupe Tentang Pendidikan Solidaritas - JPNN.COM
Direktur Perkumpulan Strada sekaligus Pemerhati Pendidikan Odemus Bei Witono. Foto: Dokumentasi pribadi

Salah satu tokoh penggerak pembaharuan pendidikan, adalah Pedro Arrupe (+1991). Mungkin banyak orang awam yang masih asing dengan nama tokoh pembaharu tersebut.

Arrupe adalah seorang Jesuit Spanyol kelahiran Bilbao, 14 November 1907. Setelah melalui proses formasi panjang, Arrupe diutus sebagai pendamping para Novis Jesuit di Hiroshima Jepang.

Tanggal 6 Agustus 1945, ketika bom atom diledakkan, Arrupe berada di sana dalam suasana mencekam. Hatinya menjerit sedih, dan memberontak. Rasa empati begitu kuat dirasakan.

Dia bersama rekan-rekan awam, dan Jesuit tergerak menolong korban yang menderita di sana. Ada 150 korban yang ditolong, dan diselamatkan.

Pengalaman Arrupe tentang penderitaan bukanlah pengalaman tunggal. Pengalaman yang potensial dialami juga oleh banyak orang. Pelajaran yang dipetik Arrupe dari penderitaan mirip perspektif dua orang teolog, Sobrino dan Hauerwas (dalam Menkhaus (2013).

Kedua teolog tersebut menawarkan cara untuk mengartikulasikan pengalaman penderitaan Arrupe ke dalam penerapan konkrit, yaitu melalui jalan solidaritas. Penderitaan yang direfleksikan menjadi dasar cara bertindak menjadi peduli, dan solider terhadap sesama yang menderita.

Arrupe -- yang dipengaruhi jalan solidaritas --, dalam perjalanan waktu menjadi provinsial Serikat Jesus, Provinsi Jepang pada tahun 1959, dan akhirnya terpilih sebagai pimpinan umum, dalam Kongregasi Jenderal (KJ) ke-31, 1965.

Arrupe yang sejak muda dekat dengan aneka penderitaan, setelah menjadi pimpinan umum, tetap memperhatikan dimensi solidaritas dalam kerasulan Jesuit.

Tantangan menerapkan solidaritas ke dalam pendidikan Jesuit tidak berakhir di Arrupe, tetapi diserahkan kepada para penerus selanjutnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close