Memasak di Dapur Oke, Kemudikan Kapal Bisa
jpnn.com - Di antara deburan ombak Selat Karimata yang menghantam KRI Banda Aceh, tiga perempuan cantik ini tampak bergeming. Dengan cekatan, mereka bahu-membahu ikut mengamankan kondisi kapal yang terombang-ambing gelombang 3–4 meter di tengah laut. Siapa perempuan-perempuan perkasa itu?
Suryo Eko Prasetyo, KRI Banda Aceh
TIGA perempuan tersebut merupakan anggota Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) yang bertugas di KRI Banda Aceh. Mereka adalah Serda (TTU/W) Azimatul Kasanah, Serda (Bek/W) Rizka Aulia Hadi, dan Serda (Bek/W) Tri Kusmawardani. Kini ketiganya terlibat dalam misi pencarian AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Selain mereka, terdapat tiga anggota Kowal lain di kapal tersebut. Namun, ketiganya sedang mengambil cuti sehingga lebih banyak berada di dalam kamar.
Senin siang (5/1) itu, dalam perjalanan ke Semarang untuk mengisi bahan bakar dan mengisi ulang bekal, dari pengeras suara kapal, tiba-tiba terdengar suara lantang Kepala Departemen Operasi KRI Banda Aceh Mayor Laut (P) Cahyo Hendro Guritno.
’’Segenap awak KRI Banda Aceh, kami mengucapkan selamat ulang tahun ke-52 kepada Korps Wanita Angkatan Laut. Jalesveva Jayamahe,’’ seru Cahyo.
Ucapan itu spontan disambut gegap gempita para awak kapal yang mayoritas pria. Sebagian sedang berjaga di geladak dan yang lain beristirahat di ruangan masing-masing. Ada pula yang berinisiatif mendatangi salah satu kamar di geladak tengah, tempat para Kowal itu tinggal.
Tidak berapa lama, pintu kamar perlahan terbuka. Tiga anggota Kowal menyambut ucapan selamat dari rekan-rekan prianya tersebut. Di antara 100 personel di kapal jenis landing ship tank itu, enam orang adalah tentara perempuan.