Membaca Prabowo, Membaca Peluang
Jumat, 06 Maret 2009 – 14:36 WIB
Tarung internal ini semakin terbuka pada saat Tragedi Mei 1998. Ada dua buku, "Dari Catatan Wiranto: Bersaksi di Tengah Badai" (Aidul Fitri) diterbitkan oleh Institute for Democracy of Indonesia pada April 2003, dan buku Fadli Zon seorang alumnus London School of Economics (LSE) Inggris berjudul "Politik Huru-Hara Mei 1998" pada 23 April 2004 yang secara gamblang mengungkap konflik internal elit TNI AD tersebut.
Suatu kali Prabowo bertemu Habibie di Hamburg Jerman pada 2004 lalu. Terungkaplah bahwa pencopotan Prabowo (si ABRI Hijau) adalah karena tekanan negara super power.
Terlepas dari sejarah yang masih debatable itu, modal politik dan psikologis Prabowo sudah berlapis-lapis juga sebelum terjun ke arena Pilpres 2009. Tak tiba-tiba saja, ia menjadi politikus. ***