Membaca Sinyal Nasarudin Umar Bersanding dengan Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Kotak pandora calon wakil presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019 memang masih belum terang. Sifat politik yang cair membuat siapa pun bisa menjadi kandidat, bahkan nama Nasarudin Umar.
Apalagi diketahui, Nasarudin Umar yang dikenal sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal sekaligus Dewan Syuro Ikhwanul Muballighin bisa menjadi jembatan bagi partai mana pun untuk menggaet suara pemilih muslim Indonesia.
Kehadiran Nasarudin di percaturan politik tentu sangat terbuka dan membaca peluang dari posisi Nasarudin saat ini sudah ditangkap partai PDIP, yang ditandai silaturahmi Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto hingga kunjungan balasan Nasarudin menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, April lalu.
Dugaan langkah mantan Wakil Menteri Agama RI (2011-2014) ke pertarungan politik menjadi cawapres Jokowi semakin kuat ketika dirinya menghadiri undangan buka puasa bersama dengan kader partai Nasional Demokrat (NasDem), di Kantor DPP NasDem, Jakarta Pusat, Sabtu (26/5).
Keakraban Nasarudin kepada kader partai pendukung kuat Jokowi itu pun sangat mungkin sebagai sinyal baik dukungan terbuka NasDem terhadapnya.
Dalam kesempatan pertemuan tersebut, tidak lupa Nasarudin menunjukkan kekagumannya kepada sosok Ketua Umum NasDem Surya Paloh.
"Saya coba menjiwai siapa ketua umum kita. Banyak ketua umum partai terlihat ambisinya jelang tahun politik ini. Namun, itu tidak melihat itu terhadap Surya Paloh," ucapnya.
"Orang biasanya menghabiskan dananya untuk mencapai kemauannya. Tetapi ini (Surya Paloh) satu-satunya yang saya lihat ingin Indonesia jaya. Sulit cari orang seperti itu di Indonesia ini," tambah Nasarudin.